Kategori Frekuensi 5G di Indonesia
kucingtekno.com - Teknologi 5G memang sudah tidak diragukan lagi , Kementerian Komunikasi dan Informatika membagi alokasi frekuensi untuk jaringan telekomunikasi seluler 5G ke dalam tiga lapisan (layer) telekomunikasi, yaitu Low Band, Middle Band, dan High Band. Pembagian itu dilakukan untuk pemerataan dan efisiensi layanan.
Apa itu 5G ?
Dikutip dari Qualcomm , 5G adalah jaringan seluler generasi ke-5. Ini adalah standar nirkabel global baru setelah jaringan 1G, 2G, 3G, dan 4G. 5G memungkinkan jenis jaringan baru yang dirancang untuk menghubungkan hampir semua orang dan segala sesuatu bersama-sama termasuk mesin, objek, dan perangkat.
Sebelumnya baca Kategori Frekuensi 4G di Indonesia
Teknologi nirkabel 5G dimaksudkan untuk memberikan kecepatan data puncak multi-Gbps yang lebih tinggi, latensi yang sangat rendah, keandalan yang lebih tinggi, kapasitas jaringan yang besar, ketersediaan yang meningkat, dan pengalaman pengguna yang lebih seragam bagi lebih banyak pengguna. Performa yang lebih tinggi dan peningkatan efisiensi memberdayakan pengalaman pengguna baru dan menghubungkan industri baru.
Seberapa Cepat Jaringan 5G ?
5G bisa dikatakan 500% lebih cepat dari 4G , 5G dirancang untuk memberikan kecepatan data puncak hingga 20 Gbps berdasarkan persyaratan IMT-2020.
Tetapi 5G lebih dari sekadar seberapa cepat. Selain kecepatan data puncak yang lebih tinggi, 5G dirancang untuk menyediakan lebih banyak kapasitas jaringan dengan memperluas ke spektrum baru, seperti mmWave.
5G juga dapat memberikan latensi yang jauh lebih rendah untuk respons yang lebih cepat dan dapat memberikan pengalaman pengguna yang lebih seragam secara keseluruhan sehingga kecepatan data tetap tinggi secara konsisten—bahkan saat pengguna berpindah-pindah. Dan jaringan seluler 5G NR yang baru didukung oleh fondasi cakupan Gigabit LTE, yang dapat menyediakan konektivitas kelas Gigabit di mana-mana.
Bagaimana dan Kapan 5G akan Memengaruhi Ekonomi Global?
5G mendorong pertumbuhan global.
• $13.1 Triliun dolar dari output ekonomi global
• $22,8 Juta pekerjaan baru tercipta
• CAPEX dan R&D 5G global senilai $265 miliar setiap tahun selama 15 tahun ke depan
Melalui studi Ekonomi 5G yang penting, kami menemukan bahwa efek ekonomi penuh 5G kemungkinan akan terwujud di seluruh dunia pada tahun 2035—mendukung berbagai industri dan berpotensi memungkinkan barang dan jasa senilai hingga $13,1 triliun.
Dampak ini jauh lebih besar dari generasi jaringan sebelumnya. Persyaratan pengembangan jaringan 5G baru juga berkembang melampaui pemain jaringan seluler tradisional ke industri seperti industri otomotif.
Studi ini juga mengungkapkan bahwa rantai nilai 5G (termasuk OEM, operator, pembuat konten, pengembang aplikasi, dan konsumen) sendiri dapat mendukung hingga 22,8 juta pekerjaan, atau lebih dari satu pekerjaan untuk setiap orang di Beijing, Cina. Dan masih banyak lagi aplikasi yang muncul dan baru yang masih akan didefinisikan di masa depan. Hanya waktu yang akan memberi tahu seperti apa "efek 5G" penuh pada ekonomi nantinya.
Frekuensi 5G NR ( New Radio )
FR1 FDD (Frequency Division Duplex) Frequency Bands for 5G-New Radio
5G NR Band | Uplink Frequency | Downlink Frequency | Bandwidth |
n1 | 1920 -1989 MHz | 2110 - 2170 MHz | 60 MHz |
n2 | 1850 - 1910 MHz | 1930 - 1990 MHz | 60 MHz |
n3 | 1710 - 1785 MHz | 1805 - 1880 MHz | 75 MHz |
n5 | 824 - 849 MHz | 869 - 894 MHz | 25 MHz |
n7 | 2500 - 2670 MHz | 2620 - 2690 MHz | 70 MHz |
n8 | 880 - 915 MHz | 925 - 960 MHz | 35 MHz |
n12 | 699 - 716 MHz | 729 - 746 MHz | 17 MHz |
n14 | 788 - 798 MHz | 758 - 768 MHz | 20 MHz |
n18 | 815 - 830 MHz | 860 - 875 MHz | 15 MHz |
n20 | 832 - 862 MHz | 791 - 821 MHz | 30 MHz |
n25 | 1850 - 1915 MHz | 1930 - 1995 MHz | 65 MHz |
n28 | 703 - 748 MHz | 758 - 803 MHz | 45 MHz |
n30 | 2305 - 2315 MHz | 2350 - 2360 MHz | 10 MHz |
n65 | 1920 - 2010 MHz | 2110 - 2200 MHz | 90 MHz |
n66 | 1710 - 1780 MHz | 2110 - 2200 MHz | 90 MHz |
n70 | 1695 - 1710 MHz | 1995 - 2020 MHz | 15/25 MHz |
n71 | 663 - 698 MHz | 617 - 652 MHz | 35 MHz |
n74 | 1427 - 1470 MHz | 1475 - 1518 MHz | 43 MHz |
n91 | 832 - 862 MHz | 1427 - 1432 MHz | - |
n92 | 832 - 862 MHz | 1432 - 1517 MHz | - |
n93 | 880 - 915 MHz | 1427 - 1432 MHz | - |
n94 | 880 - 915 MHz | 1432 - 1517 MHz | - |
FR1 TDD (Time Division Duplex) Frequency Bands for 5G-New Radio
5G NR Band | Uplink / Downlink Frequency | Bandwidth |
n34 | 2010 - 2025 MHz | 15 MHz |
n38 | 2570 - 2620 MHz | 50 MHz |
n39 | 1880 - 1920 MHz | 40 MHz |
n40 | 2300 - 2400 MHz | 100 MHz |
n41 | 2469 - 2690 MHz | 194 MHz |
n48 | 3550 - 3700 MHz | 150 MHz |
n50 | 1431 - 1517 MHz | 85 MHz |
n51 | 1427 - 1432 MHz | 5 MHz |
n77 | 3300 - 4200 MHz | 900 MHz |
n78 | 3300 - 3800 MHz | 500 MHz |
n79 | 4400 - 5000 MHz | 600 MHz |
n90 | 2496 - 2690 MHz | 194 MHz |
FR1 Supplementary Downlink Bands (SDL) & Supplementary Uplink Bands (SUL) for 5G-New Radio
5G NR Band | Uplink Frequency | Downlink Frequency | Bandwidth | Type |
n29 | - | 717 - 728 MHz | 11 MHz | SDL |
n75 | - | 1432 - 1517 MHz | 85 MHz | SDL |
n76 | - | 1427 - 1432 MHz | 5 MHz | SDL |
n80 | 1710 - 1785 MHz | - | 75 MHz | SUL |
n81 | 880 - 915 MHz | - | 35 MHz | SUL |
n82 | 832 - 862 MHz | - | 30 MHz | SUL |
n83 | 703 - 748 MHz | - | 45 MHz | SUL |
n84 | 1920 - 1980 MHz | - | 60 MHz | SUL |
n86 | 1710 - 1780 MHz | - | 70 MHz | SUL |
n89 | 824 - 849 MHz | - | 25 MHz | SUL |
n95 | 2010 - 2025 MHz | - | 15 MHz | SUL |
5G NR Frequency Bands in FR2
5G NR Band | Band Alias | Uplink / Downlink Band | Bandwidth | Type |
n257 | 28 GHz | 26.5 - 29.5 GHz | 3 GHz | TDD |
n258 | 26 GHz | 24.250 - 27.5 GHz | 3.250 GHz | TDD |
n259 | - | 39.5 - 43.5 GHz | 4 GHz | TDD |
n260 | 39 GHz | 37 - 40 GHz | 3 GHz | TDD |
n261 | 28 GHz | 27.5 - 28.35 GHz | 850 MHz | TDD |
Apa itu Sub 6 GHz ?
Sub-6GHZ merupakan teknologi 5G yang menggunakan frekuensi pita rendah, di bawah 6 Ghz. Teknologi jenis ini sudah digunakan oleh beberapa provider asal AS, contohnya seperti AT&T dan T-Mobile.
Sub-6GHz diklaim menawarkan kecepatan hingga angka 200 Mbps.
Apa itu mmWave ?
mmWave (Milimeter-wave) adalah frekuensi pita yang tergolong cukup tinggi, dengan kecepatan antara 24 Ghz - 40 Ghz. Tingginya bandwidth yang dihasilkan mmWave mengakibatkan teknologi ini mampu menawarkan kecepatan akses yang lebih cepat. Meski demikian, jangkauan wilayah yang dimiliki mmWave tidak seluas cakupan Sub-6GHZ. Untuk menggunakan mmWave, pengguna harus berada dalam jarak sekitar 100 meter dari menara pemancar sinyal (BTS).
Oleh sebab itu, mmWave terbilang mahal, karena memerlukan banyak BTS untuk menjangkau area yang cukup luas. Lantaran karakteristiknya yang minim, mmWave dinilai cocok digunakan di wilayah padat perkotaan.
Sebaliknya, Sub-6GHz diklaim lebih baik didirikan di pedesaan atau daerah pinggiran kota. Selain memiliki jangkauan yang lebih luas dan dapat menembus objek dengan lebih baik, Sub-6GHz juga membutuhkan biaya yang jauh lebih murah.
Sub-6GHz mampu menghasilkan kecepatan rata-rata unduhan di angka 50,9 Mbps. Meski lebih rendah dari mmWave, namun secara teori lebih kencang dibanding 4G LTE, yang rata-rata berkisar 28,9 Mbps.
Frekuensi 5G di Indonesia
Indonesia setidaknya membutuhkan spektrum frekuensi di tiga lapisan, yaitu pita 700 MHz pada lapisan bawah (low band); 2,3 GHZ dan 2,6 GHZ pada lapisan tengah (middle band); dan 3,5 GHz pada lapisan atas (high band).
Pita frekuensi yang sudah digunakan di Indonesia |
Frekuensi 5G yang Umum dipakai
Spektrum frekuensi 5G yang banyak digunakan 700 MHz, 2600 MHz & 3500 MHz
Makin kecil angka frekuensi radio "Ukuran" Gelombang makin panjang berarti jarak jangkauan jaringan semakin jauh.
Misal 700 Mhz akan lebih jauh menjangkau daripada 2300 Mhz artinya dengan menggunakan pita 700 MHz operator akan butuh jumlah tiang pemancar lebih sedikit untuk meng-cover luas area yang kalau dibandingkan keadaan menggunakan 2300 MHz atau 3000 MHz.
Kenapa ada frekuensi 2000 Mhz atau 3000 MHz ( tinggi ) ?
frekuensi yang lebih tinggi itu berarti latency atau ping-nya bisa jadi lebih rendah atau paling tidak lebih mudah untuk dibuat lebih rendah dan kecepatan transfer yang lebih tinggi itu juga jadi lebih mudah untuk dicapai . jadi operator bisa memilih untuk pakai pita 3000an mungkin untuk di daerah yang padat penduduknya supaya kecepatan 5G-nya tinggi dan latensinya rendah itu bisa terjamin.
Di Indonesia Pita 700 MHz Masih digunakan TV analog dan akan dinonaktifkan di November 2022 rencananya, sedangkan frekuensi 2600 MHz dan 3000 MHz akan dijadwalkan juga.
Pita yang sudah ada termasuk 2300 MHz juga diberlakukan Teknologi Netral Komunikasi artinya operator boleh saja memanfaatkannya untuk mengelola jaringan 5G.
Telkomsel menggunakan pita 2300 MHz ( n40 ) untuk 5G
XL Axiata menggunakan pita 1800 MHz ( n3) untuk 5G - DSS ( Dynamic Spectrum Sharing) dan anchor Band B1
Indosat Ooredoo menggunakan pita 1800 MHz ( n3) untuk 5G
Smartfren menggunakan pita 26 - 28 GHz (mmWave) untuk 5G
Apakah Semua Smartphone 5G dapat Menggunakan Jaringan 5G Indonesia ?
Jawabannya bisa iya bisa tidak, smartphone memiliki dukungan jaringan 5G yang didukung seperti di spesifikasinya . Kebanyakan smartphone sudah mendukung macam-macam Band 5G tapi jaringannya yang memang belum ada .
Contoh dukungan jaringan Band 5G - iPhone 13 Pro Max |
terkadang kita harus menunggu update software dari vendor smartphone untuk dapat menikmati layananan 5G , karena perangkat smartphone 5G Ready sudah support tapi fitur 5G-nya masih dikunci sementara.
Dukungan Pita / Frekuensi seluler bukan cuma dari modem tapi dari Modul RF.
Terimakasih, Salam kucingtekno
Posting Komentar untuk "Kategori Frekuensi 5G di Indonesia"
Jika tidak jelas silakan komentar ya
Terima kasih atas kunjungan Anda.